Apakah Puasa Kondusif Untuk Menurunkan Berat Badan?
Ada banyak kesalahpahaman di luar sana wacana cara menurunkan berat tubuh dengan benar. Puasa sering muncul sebagai pilihan, tapi apa kisah sesungguhnya di balik diet mode ini?
Mengutif dari laman FoxNews, Dr Manny menjawab pertanyaan dari pemirsa, isi pertanyaan tersebut yakni sebagai berikut.
Pertama, konsep puasa bukanlah hal yang baru, tapi pendekatan diet ini telah mendapat popularitas baru-baru ini. Meskipun puasa sanggup mengakibatkan penurunan berat badan, selain itu, puasa juga mempunyai manfaat lain termasuk efek antipenuaan, dan, berdasarkan sebuah studi di jurnal Cell Metabolism, mengurangi risiko diabetes, kanker dan penyakit kardiovaskular.
Salah satu mitos terbesar wacana puasa yakni Anda tidak sanggup makan apa-apa, tapi ini tidak benar. Puasa melibatkan memotong kembali pada kalori untuk waktu-singkat adakala 12 hingga 16 jam, beberapa hari seminggu. Idenya yakni membatasi kalori akan membantu mengatur insulin dalam tubuh Anda, yang pada gilirannya membantu ke penurunan berat badan.
Pertama, Anda harus berbicara dengan dokter Anda sebelum menciptakan perubahan menyerupai ini untuk memastikan Anda tidak mempunyai duduk perkara kesehatan lain yang perlu dipertimbangkan.
"Beberapa kelompok orang harus tidak puasa, termasuk belum dewasa di bawah usia 18, perempuan hamil atau menyusui, atau pasien yang kekurangan berat badan, kurang gizi atau menderita gangguan makan. Pasien yang mengambil obat harus berkonsultasi dengan dokter mereka sebelum puasa". Kata Dr. Jason Fung.
Fung memulai pasiennya untuk puasa secara sedikit demi sedikit dengan 16- 18 jam, dua hingga tiga kali per minggu. Selama waktu itu, ia mendorong pasien untuk tetap terhidrasi dengan minum banyak cairan menyerupai air, teh hijau, teh herbal dan kopi. Dia enggan pasiennya minum minuman yang mengandung pelengkap atau menambahkan rasa buatan.
"Hanya ingat bahwa puasa, menyerupai keterampilan lainnya, semakin gampang semakin Anda melakukannya," kata Fung. (FoxNews)
Baca Juga "Cara Menurunkan Berat Badan Tanpa Olahraga".
Mengutif dari laman FoxNews, Dr Manny menjawab pertanyaan dari pemirsa, isi pertanyaan tersebut yakni sebagai berikut.
Dear Dr Manny,
Teman saya telah berpuasa untuk menurunkan berat badan, dan sepertinya bekerja. Apakah aman, dan kalau demikian, bagaimana saya harus memulainya?
Terima kasih,
robin
Pertama, konsep puasa bukanlah hal yang baru, tapi pendekatan diet ini telah mendapat popularitas baru-baru ini. Meskipun puasa sanggup mengakibatkan penurunan berat badan, selain itu, puasa juga mempunyai manfaat lain termasuk efek antipenuaan, dan, berdasarkan sebuah studi di jurnal Cell Metabolism, mengurangi risiko diabetes, kanker dan penyakit kardiovaskular.
Salah satu mitos terbesar wacana puasa yakni Anda tidak sanggup makan apa-apa, tapi ini tidak benar. Puasa melibatkan memotong kembali pada kalori untuk waktu-singkat adakala 12 hingga 16 jam, beberapa hari seminggu. Idenya yakni membatasi kalori akan membantu mengatur insulin dalam tubuh Anda, yang pada gilirannya membantu ke penurunan berat badan.
Pertama, Anda harus berbicara dengan dokter Anda sebelum menciptakan perubahan menyerupai ini untuk memastikan Anda tidak mempunyai duduk perkara kesehatan lain yang perlu dipertimbangkan.
"Beberapa kelompok orang harus tidak puasa, termasuk belum dewasa di bawah usia 18, perempuan hamil atau menyusui, atau pasien yang kekurangan berat badan, kurang gizi atau menderita gangguan makan. Pasien yang mengambil obat harus berkonsultasi dengan dokter mereka sebelum puasa". Kata Dr. Jason Fung.
Fung memulai pasiennya untuk puasa secara sedikit demi sedikit dengan 16- 18 jam, dua hingga tiga kali per minggu. Selama waktu itu, ia mendorong pasien untuk tetap terhidrasi dengan minum banyak cairan menyerupai air, teh hijau, teh herbal dan kopi. Dia enggan pasiennya minum minuman yang mengandung pelengkap atau menambahkan rasa buatan.
"Hanya ingat bahwa puasa, menyerupai keterampilan lainnya, semakin gampang semakin Anda melakukannya," kata Fung. (FoxNews)
Baca Juga "Cara Menurunkan Berat Badan Tanpa Olahraga".